Profil

1. Sekilas Persaudaraan Antar Guru Ngaji (Persada Agung)

· Persada Agung merupakan wadah sillaturachim Guru Ngaji dan melalui wadah ini diharapakan tercipta budaya ta’awun (tolong menolong) antar Guru Ngaji untuk saling meningkatkan wawasan, kompetensi, dan potensi diri, sehingga dapat mengoptimalkan usahanya dalam meng-Qur’aniyahkan masyarakat.

· Anggota Persada Agung merupakan orang-orang yang dalam kesehariannya mengajar baca tulis huruf Al-Qur’an dan tersebar merata di berbagaia tempat di Indonesia. Persada Agung Pertama kali didirikan pada tahun 2001 di Kabupeten Bondowoso Jawa Timur dan pada saat ini telah berbentuk ormas dengan kepengurusan mulai pada Tingkat Pusat, Wilayah, Daerah, Kecamatan dan Desa. Keanggotaan Persada Agung rata-rata terdapat 30 Guru Ngaji.

· Program kerja Persada Agung meliputi pembudayaan thoriqoh salafus solih sebagai upaya peningkatan spiritualitas atau penguatan batiniyah Guru Ngaji, pembinaan sumberdaya manusia dalam hal kompetensi pengajaran baca tulis Al-Qur’an, perlindungan hukum dan pemberdayaan ekonomi serta penguatan organisasi.

2. Sekilas Lembaga Ta'limul Qur'an Persada Agung

· Salah satu program Persada Agung adalah pembudayaan thoriqoh salafus sholih para Guru Ngaji dalam bentuk fasilitasi pengembangan potensi metode al qur'an yang telah dimilikinya, sehingga Guru Ngaji bisa mandiri dalam menyesuaikan metode metode yang menjadi tolok ukur taman pendidikan alqur'an, sehingga bisa mengoptimalkan usahanya dalam meng-Qur’aniyahkan masyarakat. Oleh karena itu maka Pengurus Pusat Persada Agung membentuk lembaga semi otonom yang khusus membidangi pengajaran alqur'an yaitu Lembaga Ta'limul Qu'an Persada Agung (LTQPA). Lembaga ini disiapkan sebagai wadah bagi berbagai kalangan yang memiliki kompetensi dibidang Ta'limul Qur'an dan sekaligus memiliki komitmen dalam pemberdayaan Guru Ngaji. Melalui lembaga ini diharapkan pemberdayaan potensi ta'limul qur'an yang dimiliki Guru Ngaji bisa dilakukan secara fokus, terarah, profesional dan berkesinambungan dan juga diharapkan terjadi dinamika kemajuan berfikir dewasa sehingga dapat mengantisipasi perkembangan masyarakat modern yang akan semakin kritis dari waktu kewaktu

  • Prioritas Program Lembaga Ta'limul Qur'an Persada Agung (LTQPA) adalah menyelenggarakan pusat pendidikan dan pelatihan di masing-masing kecamatan, yang operasionalnya di dukung oleh Personalia Pengurus Daerah, Koordinator Kecamatan, Pengurus Desa dan Guru Ngaji setempat. Fokus kegiatan Diklat tersebut adalah memfasilitasi proses pembelajaran Guru Ngaji di bidang ta'limul qur'an, memberikan rekomendasi dan mengikhtiarkan akses Guru Ngaji di bidang ini ke sumber-sumber informasi dan sumber daya yang akan membantu mereka dalam memecahkan masalah yang di hadapi. Selain itu juga membantu menciptakan iklim yang menguntungkan dalam mengembangkan organisasi Guru Ngaji di bidang ini menjadi organisasi sosial- yang tangguh dan utamanya menyangkut kepentingan Guru Ngaji.

3. Sasaran Pembinaan

Sasaran pembinaan LTQPA adalah Guru Ngaji yang nota bene sebagai pengajar dan pengasuh taman pendidikan Alqur'an.Sasaran pembinaan/pelatihan pada saat ini dikonsentrasikan pada Guru Ngaji dikecamatan dan pedesaan dengan dibimbing oleh petugas pembimbing LTQPA pusat dan dibantu LTQPA daerah Kabupaten Jember, yang nantinya akan dijadikan percontohan bagi Guru Ngaji di Kabupaten dan Provinsi lainnya

4. Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan yang dihadapi Guru Ngaji umumnya berkisar pada: (1) lemah dalam beradaptasi dengan metode metode baru, (2) rapuhnya kelembagaan sehingga tidak memiliki kekuatan kolektif, (3) lemah nya akses dalam menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah khususnya depag dan diknas dalam menentukan metode yang diterapkan .

5. Strategi Pembinaan

Fokus strategi pembinaan dilakukan dengan:

a. Penguatan Kelembagaan

Penguatan kelembagaan dilakukan dengan memperkuat intitusi Guru Ngaji melalui pembentukan LTQPA mulai dari tingkat pusat hingga tingkat kecamatan. Pembentukan LTQPA ini dilakukan dengan memanfaatkan atau koordinasi dengan struktur keorganisasian Persada Agung yang sudah tersedia mulai dari tingkat pusat hingga Desa.

b. Pembinaan secara kontinyu

Pembinaan ini dilakukan dengan menyelenggarakan pelatihan secara kontinyu bagi para Guru Ngaji yang akan dijadikan sebagai instruktur pelatihan bagi Guru Ngaji di Kecamatan tempat mereka berasal..

6. Visi Dan Misi

  • Sebagai upaya memberikan arah,motivasi kepastian cita cita yang hendak diwujudkan pada waktu tertentu yang dikehendaki guru ngaji maka visi dan misi ini sangat penting utk menyatukan pandangan,persepsi dan harapan semua pihak yang terlibat langsung dalam pengembangan LTQPA.
  • Menjadikan guru ngaji sebagai pengajar yang kompetitif dalam melakukan
  • pendidikan Dan pengajaran,pengkajian dan pegabdian pada masyarakat
  • Menjadi guru ngaji yang di bangun atas dasar komitmen yang kokoh sebagai pusat pemantapan aqidah,,akhlaqul karimah, pengembangan ilmu dan profesi sebagai sendi pengembangan masyarakat yang damai dan sejahtera
  • Peranan sosial bagi masyarakat dan sekitarnya yang diwarnai oleh dinamika lembaga lembaga pendidikan,pondok pesantren dan lembaga pendidikan dibawah naungan pemerintah sehingga LTQPA bisa dijadikan sumber inspirator metode2 pengajaran yang diterapkan lembaga2 tersebut
  • Pada prinsipnya misi LTQPA sejalan dengan misi Persada Agung
  • menjaga kelestarian berlakunya ajaran Ahlusunnah wal jama'ah Memberi dorongan dukungan serta pertimbangan kepada guru ngaji dalam mengqur'aniahkan masyarakat

7. Struktur Kelembagaan

Struktur kelembagaan LTQPA dibentuk mulai dari tingkat pusat hingga kecamatan. Pengurus LTQPA pada tingkat pusat hingga pada tingkat daerah berperan sebagai fasilitator, dinamisator dan fungsi koordinasi. Sedangkan sebagai pelaksana lapangannya adalah LTQPA tingkat kecamatan.

Struktur lengkap LTQPA pada masing-masing tingkatan adalah:

a. Devisi Diklat Guru Ngaji. Divisi ini menyelenggarakan pusat pendidikan dan pelatihan serta pengembangan SDM guru ngaji tingkat kecamatan dalam meningkatkan penguasaan guru ngaji terhadap metode ,materi maupun manejemen pengajaran baca tulis Alqur'an.

b. Divisi Kursus Alqur'an

Divisi inimenyelenggarakan kursus Alqur'an bagi orang2 yang tidak lagi terkategori usia belajar namun ingin mendalami Alqur'an.

c. Divisi Riset Metode

Divisi ini menyelenggarakan serangkaian riset dalam menemukan metode yang efektif sehingga memudahkan guru ngaji dakam melakukan pengajaran.

d. Divisi urusan Diniyah

Divisi ini sebagai pendukung dalam menangani masalah diniyah seperti masalah ubudiyah furu'iyah , khilafiyah,mu'amalat,munakahat dan lain2

8. Dukungan Penguatan Kelembagaan

Penguatan kelembagaan ini yang dilakukan LTQPA bersifat kolosal, karena menyangkut keanggotaan yang banyak dan tersebar di seluruh penjuru daerah, sehingga pelatihan tidak bisa dilakukan memusat pada satu tempat namun harus dilakukan di beberapa lokasi sesuai persebaran Guru Ngaji. Strategi penguatan kelembagaan yang dilakukan pada saat ini adalah dengan membentuk struktur organisasi mulai dari tingkat pusat hingga tingkat kecamatan dan menyelenggarakan pelatihan bagi para Guru Ngaji yang disiapkan menjadi instruktur bagi Guru Ngaji di Kecamatan setempat. Oleh karena itu diperlukan dukungan kebijakan berupa fasilitasi program pelatihan, baik berupa pembiayaan maupun sarana dan prasarana pelatihan.

9. Program Kerja LTQPA

· Memberi Pelatihan pada guru ngaji secara berkelompok utk pengembangan metode pengajaran

· Untuk Membantu dan melayani masyarakat dalam memcahkan persoalan yang bersifat akademik ataupun non akademik dlm pengembangan metode metode yang diterapkan melalui konseling (Program konsultasi )

· Pemberian Layanan rujukan kepada guru ngaji sesuai dgn permasalahan metode yang dikembangkan

10. Penutup

Demikian sekilas profil Lembaga Ta'limul qur'an Persada Agung (LTQPA) sebagai sarana sosialisasi program pemberdayaan Guru Ngaji anggota Persada Agung kepada para pembuat kebijakan. Dukungan kebijakan pemerintah akan sangat di perlukan dalam rangka mensukseskan inisiatif dan kerja nyata para Guru Ngaji anggota Persada Agung yang telah nyata-nyata tumbuh dari bawah. Dukungan kebijakan yang proporsional diyakini akan mampu mengoptimalkan potensi Guru Ngaji yang sedemikian besar, khususnya potensi mental spiritual dan kemandirian usaha dalam mengquraniahkan masyarakat yang selama ini telah dilakukan, untuk memberikan kontribusi nyata dalam membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki kekuatan dan keutuhan iman ,taqwa, ilmu dan profesi serta syakh syiah (pola pikir dan prilaku islamiyah )